Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Theme From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 05 Maret 2012

SUMPAH PEMUDA DAN KARAKTER BANGSA


Oleh: Imam Mustofa
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (IKAPPUII)

Sumpah Pemuda lahir pada kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda bukan hanya sekedar deretan huruf atau teks yang hampa akan makna. Akan tetapi ia adalah sebuah ikrar ungkapan semangat pemuda yang "mengaku" berbangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Meskipun secara de jure, kala itu Negara Indonesia belum lahir, namun semangat dan gelora darah muda untuk setia dan memperjuangkan martabat bangsa Indonesia, berdetak dalam setiap detik waktu dan mengalir dalam tiap denyut nadi generasi muda.
Moment pembacaan teks Sumpah Pemuda itu telah berlalu 82 tahun. Masih adakah semangat dan gelora untuk memperjuangkan martabat bangsa Indonesia? Masih adakah deru semangat untuk maju itu masih berdetak dalam jantung pemuda-pemuda Indonesia?
Pertanyaan-pertanyaan di atas hendaknya menjadi bahan evaluasi generasi bangsa saat ini. Di tengah derasnya arus budaya dan kuatnya kompetisi global, nampaknya rasa nasonalisme yang menjadi ruh semangat memperjuagkan bangsa kian hari kian redup. Generasi muda bangsa ini lebih bangga dengan bergaya hidup (life style) ala asing yang didominasi oleh kebudayaan Barat. Globalisasi yang melanda dunia ditandai dengan hegemonisasi food (makanan), fun (hiburan), fashion (mode), dan thoght (pemikiran). Arus inilah yang mengikis rasa nasionalisme dan semangat untuk memperjuangkan Bangsa Indonesai dalam kompetisi global. Generasi muda terutama kaum intelektual banyak yang terjerumus dan terkooptasi dengan budaya pragmatisme. Banyak intelektual muda menjelma dan bermetamorfosis menjadi aktor politik, lalu terbawa arus, yang kemudian mengaburkan komitmen moral-intelektualnya.
Semangat untuk memperjuangkan bangsa Indonesia bukan berarti sibuk mencari posisi dan jabatan dan bersaing demi kepentingan politis pragmatis. Semangat memperjuangkan bangsa bagi pemuda harus dimanifestasikan dengan membekali diri dengan berbagai keilmuan dan skill, dan tentunya membangun karakter diri.
Sumpah Pemuda harus dimaknai dengan semangat untuk mengebangkan diri dengan membangun kepribadian dan karakter yang kuat demi untuk memperkokoh dan memperjuangkan karakter bangsa. Karena membangun sebuah bangsa harus dimulai dari membangun pribadi-pribadi yang ada di dalamnya. Dalam hal ini Erich Fromm, seorang sosiolog dan psikolog mengatakan "Jika ingin membangun bangsa, bangunlah masyarakatnya; Jika ingin membangun masyarakat, bangunlah keluarganya; Jika ingin membangun manusia, bangunlah hatinya."
Kalau hendak mengetahui bagaimana kondisi bangsa Indonesia ini 20-an tahun ke depan, maka kita bisa melihat bagaimana kualitas generasi mudanya sekarang. Karena pada hakikatnya, pemuda atau generasi menjadi cerminan eksistensi masa depan sebuah bangsa. Oleh karena itu, membangun sebuah bangsa atau Negara harus dimulai dari pembangunan manusianya, dalam hal ini generasi muda.
Pemuda Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera dan bermartabat dalam pergaulan global. Generasi muda harus membersihkan nama Indonesia dari predikat-predikat negatif, seperti Negara terkorup, Negara pengekspor TKI, Negara miskin, Negara buta aksara dan sebagainya. Sementara itu, generasi tua harus memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkiprah dalam berbagai lini untuk melanjutkan perjuangan.
Memberi kesempatan kepada kaum muda telah dilakukan oleh Iran. Beberapa waktu yang lalu Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengangkat beberapa konsultan nasional dari kalangan kaum muda. Hal ini dilakukannya dengan tujuan, pertama, mengatasi kelemahan sistem birokrasi negara. Kedua, merekatkan generasi lama dengan generasi baru.
Kalau dulu teks Sumpah Pemuda terdiri dari tiga point yang intinya bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indoensia, maka dalam konteks sekarang pemuda Indoneisa harus bersumpah untuk berkarakter dengan karakter manusia Indonesia. Kepribadian dan karakter ini sangat penting karena ia akan menjadi lokomotif perilaku seseorang. Apabila kepribadian dan karakter pemuda atau generasi muda ndonesia sudah kuat dan kokoh, maka secara tidak langsung akan memperkokoh karakter bangsa Indonesia.
Memperkuat kepribadian dan karakter dilakukan dengan membekali dan meningkatkan kualitas diri. Hal ini dilakukan dengan pendidikan yang mencerdaskan, bukan hanya kecerdasan intelektual, akan tetapi juga moral dan spiritual serta pendidikan yang menajamkan nurani. Karena kecerdasan intelektual tanpa kecerdasan moral tidak jarang malah mengaburkan karakter intelektual.
Sumpah Pemuda tahun 1928 telah memperkuat semangat pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan. Konteks saat ini moment Sumpah Pemuda harus memacu semangat generasi muda bangsa Indonesia untuk membangun dan memperkuat karakter agar dapat mengisi anugerah kemeredekaan dengan pembangunan bangsa dan Negara agar menjadi bangsa yang sejahtera dan maju serta terhormat di mata bangsa-bangsa yang lain.

Artikel ini telah diterbitkan Lampung Post Jumat, 29 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar